Perbedaan Pendidikan Terbuka dan Pendidikan Jarak Jauh

Desember 20, 2018 Dina Maulani 2 Comments

KONSEP PENDIDIKAN TERBUKA DAN PENDIDIKAN JARAK JAUH

24MAY
Perbedaan Pendidikan Terbuka dan Pendidikan Jarak Jauh
Sistem pembelajaran jarak jauh didasarkan pada terpisahnya siswa dan pengajar dalam ruang dan waktu, pemanfaatan bahan ajar yang dirancang dan diproduksi secara sistematis, adanya komunikasi tidak terus menerus antara siswa dengan siswa, tutor dan organisasi pendidikan melalui ragam media serta adanya pemantauan yang intensif dari suatu organisasi pendidikan.





Menurut Keegan sistem pendidikan jarak jauh memilki karakteristik sebagai berikut:
  1. Terpisah antara guru dan pengajar
  2. Ada pengaruh dari suatu organisasi pendidikan yang membedakannya dengan belajar sendiri di rumah
  3. Menggunakan media untuk mempersatukan pengajar dan siswa
  4. Penyediaan komunikasi dua arah
  5. Kemungkinan pertemuan sekali-sekali untuk keperluan pembelajaran dan komunikasi
  6. Proses pendidikan yang hampir sama dengan proses produksi.
Istilah terbuka dalam pendidikan terbuka sebenarnya lebih berarti bebas dari keterbatasan dan sebenarnya tidak ada hubungannya dengan sistem pendidikan jarak jauh. Dewal (1986) menyatakan bahwa sistem pendidikan jarak jauh lebih mengacu kepada sistem (modus) penyampaian proses pembelajaran,maka sistem pendidikan terbuka mengacu kepada perubahan struktur organisasi pendidikan, menjadi suatu organisasi yang terbuka dalam hal tempat, waktu, materi pembelajaran,sistem pembelajaran. 

Ada 3 hal utama yang menjadi kriteria seberapa terbuka suatu pendidikan, yaitu:
  1. Siapa yang akan belajar,  menentukan siapa yang akan berpartisipasi dalam organisasi pendidikan terbuka.
  2. Apa yang akan dipelajari, menentukan keragaman bidang ilmu dan jenjang program yang dapat dipilih siswa.
  3. Bagaimana siswa belajar, menjelaskan tentang beragam cara yang dapat ditempuh siswa untuk belajar.

Pendidikan Terbuka merupakan istilah umum atau generik, sedangkan Pendidikan Jarak Jauh bersifat lebih spesifik. Semua Pendidika Jarak Jauh merupakan Pendidikan Terbuka sedang tidak semua Pendidikan Terbuka berupa Pendidikan Jarak Jauh. Pendidikan Jarak Jauh adalah pendidikan Pendidikan Terbuka dengan program belajar yang terstruktur relatif ketat dan pola pembelajaran yang berlangsung tanpa tatap muka atau keterpisahan antara pendidik dengan peserta didik atau warga belajar. Yusufhadi Miarso (2005:304) mengatakan bahwa pada dasarnya Pendidikan Jarak Jauh dan Pendidikan Terbuka adalah sama. Yaitu pendidikan yang berlangsung sepanjang hayat yang berorientasi pada kepentingan, kondisi dan karakteristik peserta didik dan berbagai pola belajar dengan menggunakan aneka sumber belajar.
Pendidikan Jarak Jauh merupakan sistem yang melakukan pendidikannya dan Pendidikan terbuka merupakan pelaksanaan itu sendiri. Jika Pendidikan Jarak Jauh berbicara tentang bidang kurikulum sedangkan Pendidikan Terbuka tidak berbicara tentang kurikulum
Perbedaan Pendidikan Jarak Jauh dan Online Learning
Perbedaan antara pendidikan jarak jauh dengan pembelajaran online adalah terletak pada konsep masing-masing istilah tersebut. Pendidikan jarak jauh merupakan sistemnya dan pembelajaran online sebagai salah satu strategi yang dapat dilakukan dalam sistem pembelajaran jarak jauh. Jadi pendidikan jarak jauh dapat dilakukan dengan online learning atau pun dengan berbantuan media lain.
Dalam sistem pendidikan jarah jauh memang ada beberapa kendala yang mungkin akan menjadi hambatan pada pelaksanaannya. Kendala pada pelaksanaan merupakan hal yang wajar ditemukan, apa lagi dengan sistem pembelajaran jarak jauh yang memang sangat berbeda dengan pelaksanaan pendidikan yang menggunakan ruang kelas. Ada beberapa hal yang barangkali tidak ditemukan dalam pendidikan ruang kelas dengan yang ditemukan dalam pendidikan jarak jauh. Salah satu bagian yang hilang itu adalah aktifitas pendidik dan pebelajar yang tidak lagi dilakukan dalam kelas yang sama.
Ketidakadaan interasksi antara pendidik dengan pebelajar dalam pembelajaran jarak jauh dapat ditanggulangi dengan adanya tutor. Tutor yang dipilih dapat membantu pebelajar jarak jauh. Artinya tutor dimanfaatkan sebagai tempat konsultasi ketika menemukan persoalaan yang tidak terpecahkan oleh pebelajar itu sendiri. Maka dalam situasi ini pebelajar menemui tutor sebagai tempat konsultasi.
Meskipun interaksi tersebut dapat dilkakukan dengan berbantuan tutor, interkasi pada sistem pembelajaran jarak jauh tetap dapat dilakukan dengan interaktivitas yang tinggi. Yaitu dengan berbantuan teknologi. Dengan adanya kemajuan teknologi yang dapat memudahkan manusia melakukan apa saja, juga dapat digunakan untuk menciptakan suasana kelas sistem pendidikan jarak jauh yang interaktivitas pelaksanaannya cukup tinggi. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memadupadankan atau penggunaan teknologi secara terpadu.
Misalnya dengan analisis kebutuhan, karakteristik dan analisis lingkungan dapat dikembangkan media seperti CD interaktif atau pun CD tutorial. Jika pebelajar memiliki syarat untuk mengakses media interaktif dan tutorial tersebut, maka telah dapat dikatakan memiliki interaktivitas yang tinggi. Karena pada CD interaktif atau pun CD tutorial yang berdasarkan pada teori belajar behavioristik akan memenuhi syarat untuk melakukan interkativitas.
Jadi dengan mengoptimalkan kemampuan teknologi dan memaksimalkan kreativitas penyedia dapat menanggulangi keterbatasan interaktivitas dalam sistem pembelajaran jarak jauh. Dapat dilakukan dengan berlansaskan teori belajar behavioristik..
Komponen-Komponen SPT/SBJJ :


1. Komponen Siswa

Pendidikan Terbuka/ Pendidikan Jarak Jauh dapat diikuti oleh siapa saja tanpa terkontrol. Tetapi yang dimaksud dengan siswa disini yaitu mereka yang terdaftar atau yang mencatatkan diri sebagai siswa. Dilihat dari tujuannya siswa SPT/SBJJ dapat dibedakan kedalam beberapa golongan , yaitu mereka yang mengikuti pendidikan untuk mendapatkan ijazah yang diperlukan (ijazah prasyarat), misalnya siswa yang ingin memasuki SMP harus memiliki ijazah SD, kemudian mereka yang mengikuti pendidikan untuk menambah pengetahuan atau memperdalam pengetahuannya dibidang tertentu, mereka yang mengikuti pendidikan sekedar untuk mengisi waktu atau programnya menarik perhatian.

2. Bahan Pembelajaran

Bahan pembelajaran yang digunakan dalam SPT/SBJJ pada umumnya dirancang khusus untuk keperluan tersebut. Bahan tersebut  dirancang sesuai dengan kebutuhan siswa dan dikembangkan sesuai dengan kemampuan dan sifat siswanya.Bahan pembelajaran ini perlu disusun sebegitu rupa sehingga mudah dipelajari siswa tanpa terlalu banyak mengharapkan  bantuan orang lain. Bahan pembelajaran ini harus mengandung tujuan pembelajaran yang dirumuskan secara jelas dan khas sehingga siswa dapat mengetahui apa yang harus dapat dia kerjakan  setelah dia selesai mempelajari unit pelajaran tertentu.Isi pelajaran perlu dirumuskan dengan urutan langkah-langkah yang dirancang dengan teliti, sehingga siswa dapat mempelajarinya dengan relatif mudah. Bahan pembelajaran itu harus mengandung tes  mandiri, yaitu tes yang dapat dikerjakan siswa tanpa pengawasan orang lain dan mempunyai kunci jawaban tempat, siswa mencocokkan jawabannya untuk mengetahui benar salahnya pekerjaannya. Tes semacam ini perlu supaya siswa dapat menguji dirinya sendiri apakah ia telah menguasai bahan atau materi pelajaran yang baru saja dipelajaran.Materi pembelajaran tersebut disajikan kepada siswa melalui berbagai media. Media utama yang bisa dipakai ialah media cetak karena media ini mempunyai karakteristik yang menguntungkan, misalnya dapat dibawa kemana-mana  dengan mudah, dapat dipelajari secara berulang-ulang sesuai kebutuhan siswa, dapat dipelajari dengan meloncat-loncat  sehingga  siswa dapat memilih bagian-bagian mana ang perlu dipelajari dan sebagainya. Selain media cetak dapat digunakan pula internet,media audio, media film berbingkai, media radio dan TV yang sering digunakan dalam jangkauan yang luas.Selain media cetak, internet juga merupaka media belajar sangat berperan penting dalam pembelajaran jarak jauh. Dari internet siswa dapat menemukan informasi-informasi terkait bahan-bahan pelajaran yang telah ditentukan. Internet juga menyediakan peralatan yang memadahi untuk terselenggaranya proses belajar dan menyediaknan sumber daya manusia dan keuangan yang cukup dalam mendukung proses belajar mengajar yang baik.Media radio lebih mengandalkan sifat auditifnya tentu siswa akan mendapat kesulitan untuk melukiskan hal-hal yang bersifat visual. Sehingga pembimbing harus menggunakan teknik penataan suara yang bagus agar siswa mampu mencerna informasi yang disampaikan.

3. Pembimbing,Tutor, dan Fasilitator.

Tugas pembimbing, tutor, dan fasilitator pada SPT/SBJJ ialah memberikan bantuan kepada siswa sewaktu-waktu siswa menghadapi kesulitan dalam mengajarkan tugasnya. Bantuan yang diberikan kepada para siswa dapat berupa bimbingan cara memahami tujuan  yang akan dicapai, cara mencapai tujuan itu, pemberian sarana tentang bahan-bahan  pembelajaran yang dapat dipakai untuk mencapai tujuan, perencanaan kegiatan, pengaturan pertemuan antara siswa dengan ahli bidang pelajaran dan sebagainya.Pembimbing,tutor, dan fasilitator tugasyna nukan mengajar, karena itu mereka tidak perlu mempunyai kualifikasi mengajar secara penuh. Yang penting pembimbing ini mempunyai kemampuan, tersedia, dan waktu untuk memberikan bimbingan, serta tempat tinggalnya tidak jauh dengan tempat tinggal kelompok siswa yang dibimbingnya.

4. Tempat Belajar

Siswa SPT/SBJJ tidak diwajibkan datang ke sekolah atau kampus setiap hari untuk mengikuti pelajaran atau kuliah. Pada dasarnya siswa dapat belajar dimana saja ia suka. Tempat untuk pertemuan antara siswa dengan pembimbingpun dapat diatur oleh siswa dengan pembimbing itu.

Bagaimana sih Proses belajar jarak jauh itu berlangsung? 

yuk kepoin di bawah sini ↓↓↓


2 komentar: